Friday, December 25, 2009

Penatap langit

bila angin tak mampu lagi
menghembuskan selain debu
bila daun yang berguguran
tak jelas apakah kering atau kehijauan
bila ombak yang ditunggu
masih saling berkejaran

maka tenanglah
di tempat ini masih ada melodi
sabarlah
karena bila kepala didongakkan ke atas
di sana masih ada langit
menunggu dengan senyum yang tulus
menghapuskan luka yang terucapkan
mengobati risau yang diadukan
dengan birunya yang lembut
beserta bercak awannya yang halus
mengingatkan
betapa indahnya harapan